Sabtu, 15 April 2017


Maksimalisasi Peran Generasi Muda menuju Indonesia Mandiri 2025
Oleh: Muhammad Akbar Rahmadi

Pendahuluan
Kemandirian adalah nilai inti suatu bangsa. Ia juga hadir sebagai salah satu solusi agar suatu bangsa  dikenal di dunia. Di kalangan masyarakat Indonesia, nilai-nilai kemandirian sudah diajarkan sejak para founding fathers sejak negara ini berdiri. Seiring berkembangnya zaman yang dipandu langsung oleh nilai-nilai globalisasi, berupa proses integrasi internasional skala luas, mampu menyentuh ranah politik, sosial, dan ekonomi, dan kehadirannya sebagai tantangan terbaru bagi masyarakat Indonesia. Pada akhirnya, paham globalisasi dan kemodernan inilah yang perlahan demi perlahan akan merusak moral dan karakter suatu bangsa, terutama generasi mudanya, yang di mana kemajuan suatu bangsa akan ditentukan oleh gerak-gerik generasi mudanya. Di makalah ini akan dipaparkan secara ringkas dan konkrit mengenai maksimalisasi peran dari generasi muda Indonesia, menuju Indonesia mandiri 2025. Selain itu, solusi yang konstruktif dan argumentasi yang kontributif dapat disampaikan, baik tersurat maupun tersirat, bagi para pembaca makalah ini. Hasil dari makalah ini, akan mewujudkan saran yang membangun serta menghadirkan solusi yang nyata bagi Indonesia, khususnya bagi generasi muda.  

Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar. Kebesaran yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini merupakan pemberian Allah SWT, yang harus kita jaga dan kelola bersama demi ksejahteraan masyarakat yang berada di dalamnya. Masa kelam bangsa Indonesia dengan pengalaman dijajah selama ratusan tahun oleh Belanda dan Jepang, adalah hal yang traumatis dan dilematis, yang di mana keadilan dan kesejahteraan diinjak-injak oleh mereka sang penjajah yang tidak bertanggung jawab. Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya pun, harus tetap maju dan berkembang, melewati tantangan arus globalisasi dan modernisasi. Pengelolaan negara pada hakikatnya tidak dapat dilakukan oleh pihak pemerintah saja, melainkan harus adanya sinergitas dan kinerja yang lebih konkrit, bukan hanya janji yang diobral diawal kampanye saja, akan tetapi harus ada kinerja yang efektif dalam rangka mewujudkan Indonesia yang adil, jujur dan bermartabat dari seluruh bangsa yang ada di dunia, berkesinambungan antara pihak atas dan bawah, form the top to the bottom. Sinergitas antara masyarakat dan pemerintah pemimin harus terus diwujudkan karena dua hal ini sebagai salah satu akar kuat di negara kita  sebagai negara penganut system demokrasi.

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, mandiri berarti keadaan yang dapat berdiri sendiri. Ia juga bermakna sebagai sikap yang tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian berasal dari kata independence, yang diartikan sebagai kondisi yang di mana seseorang tidak bergantung pada orang lain, dalam menentukan keputusan dan disertai dengan adanya percaya diri. Percaya diri  atau Self-reliance, juga berarti kemampuan untuk mengelola semua yang dimiliki dengan mengetahui pengelolaan waktu yang benar, berjalan dan berpikir secara mandiri, baik dalam mengambil resiko dan pemecahan masalah. Kemampuan personal yang didukung oleh landasan semangat dan nilai juang yang tinggi akan memberikan nilai kontribusi yang tinggi pula pada keseharian seorang individu, karena bersandar pada nilai-nilai yang perjuangan yang tinggi disertai dengan kesabaran dalam proses dinamika kesehariannya.

Dalam kehidupan pemuda, tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan  dilestarikan agar ia mampu bersaing. Melatih nilai juang diri agar mampu bermanfaat bagi orang banyak adalah salah satunya, karena dengan nilai juang yang tinggi akan menghasilkan manfaat yang produktif dan positif. Karakteristik seorang pemuda yang tangguh dan gigih dalam berjuang melawan segala tindakan yang kontras dalam kehidupannya, akan memberikan pengaruh yang positif bagi kehidupan bangsa.  Jika anak muda yang sudah mampu mengelola dirinya, mandiri secara finansial, lepas dari orang tua dan sudah bisa bermanfaat bagi orang banyak, maka kehadirannya di masyarakat adalah sebagai solusi permasalahan bangsa yang sangat dinantikan. Dalam dunia akademisi misalnya, kehadiran mahasiswa di tengah gejolak degradasi pendidikan dan pengajaran, maka wujudnya hadir sebagai jalan keluar untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat sekitarnya. Mahasiswa yang dianggap sebagai agent of change pada tentunya harus mempunyai keaktifan.

Berbicara mengenai kemandirian, tentunya bisa kita lihat dari proses yang telah dialami bangsa Indonesia setelah kemerdekaan. Komitmen untuk menjaga perdamaian dan anti penjajahan sangat kita junjung tinggi, sebagai bangsa yang besar. Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Jusuf Kalla pernah memberikan pidato singkat kenegaraan dihadapan seluruh jajaran menteri dan pejabat istana peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 64. Pidato yang dibawakan oleh Jusuf Kalla atau JK­, sapaan akrabnya, pada intinya memberikan sebuah pesan dan nasehat singkat mengenai refleksi kemerdakaan yang selama ini telah diraih oleh bangsa Indonesia. Urgensinya, adalah mengenai kemandirian bangsa Indonesia sejatinya yang harus menjadi tolak ukur bagaimana agar pemerintah dan masyarakat bersama-sama mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, serta keadilan sosial, serta terus berusaha secara kolektif dalam menegakkan kemandirian bangsa.

Kemandirian itu ialah bagaimana agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, tidak bergantung pada kehidupan bangsa yang lain, serta mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang ada di dunia. Kemandirian bangsa secara bebas dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana seluruh aspek kehidupan bangsa telah mampu dikelola sendiri oleh pemerintah bersama-sama dengan seluruh komponen bangsa, tanpa adanya ketergantungan oleh pihak asing dan negara lain. Di lain sisi, kemandirian juga sebagai salah satu pemberian akses yang mudah bagi rakyat Indonesia tanpa adanya ketergantungan dengan negara lain. Salah satu bentuk dari keseimbangan yang nyata  adalah kebutuhan akan kondisi hidup yang di mana setiap orang kebebasannya dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia, tentunya tetap berada di dalam koridor nilai-nilai ke-Indonesiaan.

Indikator lain dalam kemandirian, yaitu harus adanya konsolidasi yang sinergis antar lembaga pemerintahan, baik yang di pusat dan di daerah, yang seharusnya memberikan keadilan dan kesejahteraan yang nyata bagi rakyatnya. Keadilan dan kesejahteraan haruslah dirasakan oleh seluruh aspek bangsa, termasuk kondisi keluarga masyarakat Indonesia. Kondisi yang di mana keluarga mampu memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarganya, akses kesehatan yang mudah, tidak adanya hal-hal yang diskriminatif dalam pendidikan, serta akses yang mudah dalam memperoleh keadilan, dan bahkan hingga pelayanan sosial jika memang diperlukan. Kondisi yang di mana setiap individu mampu menolong dirinya sendiri, serta dapat menjalankan ibadah menurut kepercayaan masing-masing. Kondisi yang di -mana bangsa Indonesia mempunyai nilai tawar-menawar yang setara dengan bangsa-bangsa lain, memiliki kemampuan yang sama untuk menyimpulkan pendapat, gagasan, dan kesempatan menjaga perdamaian dan kesejahteraan yang abadi di muka bumi. Sebenarnya, masih sangat banyak indikator apa saja yang dapat kita jadikan sebagai kemandirian bangsa Indonesia, tergantung seberapa besar usaha yang terus kita lakukan, demi menunjukkan eksistensi bangsa dan negara di kancah internasional.

Pemuda dan Indonesia

Sebenarnya, jika menitik kembali sejarah yang pernah mengaami proses yang begitu panjang di negeri ini, peran pemuda sebagai tonggak keberhasilan bangsaa adalah contoh yang patut kita ikuti. Sejarah membuktikan, bahwa dengan adanya pemuda sebagai salah satu glongan yang menculik ara pembesar tanah air di rengasdenglok di awal-awala pengumuuan menjelang kemerdekaan, tinggi memberikan suatu poros dan hasil usaha yang sistematis dan menjadi salah satu pemahaman mengelola disertai dengan diri sendiri, yang hadir sebagai Indonesia tentunya makna tersendiri. Kemandirian bangsa adalah tolak ukur bagaimana kemudian agar suatu bangsa mampu terkenal di kancah lokal, nasional dan internasional. Dari kemandirian suatu  bangsa untuk maju dan mengelola sumber daya alam yang dimilikinya, maka kemampuan untuk mendominasi dunia ini akan lebih mudah dan sistematis, karena sumber daya alam yang dimilikinya sangatlah tidak terbatas.

Secara istilah, kemandirian adalah proses untuk selalu berusaha dan memaksimalkan kemampuan diri agar tidak terus bergantung pada orang lain. Kemandirian yang dilakukan oleh seorang manusia tentunya tidak mengedepankan ego semata, melainkan urusan kemaslahatan banyak dan mampu bermanfaat bagi orang banyak. Kemandirian bagi bangsa Indonesia adalah hal yang patut diperjuangkan, dulu dan kini, karena jika tanpa adanya kemandirian, maka ancaman degradasi moral dan karakter, serta proses pengklaiman asing dengan dalih mengikuti perkembangan zaman akan berada pada poros yang tidak diinginkan.

            Wujud dari kemandirian yang ada di bangsa ini sesungguhnya telah diperlihatkan sejak para founding father kita bersatu untuk mengusir penjajah. Menurut salah satu buku yang pernah penulis baca, yaitu Api Sejarah karya Bung Karno, bahwa Indonesia merupakan negara yang maju dalam berbagai hal, tentunya dengan berbagai kekurangan dan kelebihan, bangsa ini tetap eksis di mana saja ia menjadi kehendaknya.

Semoga Bangsa ini selalu Berjaya, Kini dan Nanti.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Magang di Kementerian Luar Negeri

1.1 Foto ketika mengawal pelaksanaan acara Focus Group Discussion dengan Kemenlu mengenai Prospek Perdamaian di Afghanistan. Tangerang, ...