1.1 Foto ketika mengawal pelaksanaan acara Focus Group Discussion dengan Kemenlu mengenai Prospek Perdamaian di Afghanistan. Tangerang, Oktober 2017. |
Pendahuluan
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Hello guys, apa kabar,
Alhamdulillah pada sehat semua yah. Kita patut bersyukur pokoknya atas segala
Nikmat yang Tuhan telah berikan ke kita. Intinya, banyak2 bersyukur, maka Tuhan
akan menambah nikmat kita. Amin.
Berbicara mengenai
kehidupan, yah ginilah kehidupan guys, kadang naik turun. Kadang kita diatas,
melihat orang-orang sekitar kita yang sudah mencapai cita-citanya duluan, kita
masih di bawah. Kadang kalau kita sudah diatas, banyak orang yang juga ingin mendapatkan
posisi kita hingga hari ini. Tinggal bagaimana saja kita terus berbuat baik,
saling berbagi dan terus menginspirasi dan memotivasi, agar hidup lebih
bermakna dan mempunyai tujuan yang berarti. Hingga saatnya Tuhan memanggil, “Bro,
Sist, waktunya sudah cukup, saatnya balik.” Insha Allah kita semua khusnul
Khatimah. Amin.
Okay, pada kali ini gue akan berbagi mengenai pengalaman magang di
Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat. Magang ini sangat penting, karena
selain di kampus juga hadir sebagai program prodi yang SKS nya ada 4 dan
menjadi persyaratan menjadi sarjana, magang ini juga berarti kegiatan untuk
memaksimalkan potensi kita sebagai anak bangsa yang cinta tanah air, serta
civitas akademika yang haus akan ilmu demi masa depan bangsa. Maksudnya cinta tanah
air bagaimana? Nah dalam hal ini, kita turut melaksanakan amanah undang2 dasar
1945 yaitu dalam rangka tetap berpartisipasi aktif dalam menegakkan perdamaian
abadi dan menolak segala bentuk penjajahan yang ada di seluruh dunia. Dalam hal
ini, kalau kalian merasa terpanggil sebagai pengisi kemerdekaan dan masih duduk
di perguruan tinggi tingkat sarjana, sebaiknya magang di Kemenlu deh, atau di
organisasi peemerintah manapun itu, sesuai dengan passion kalian, kalau di
Kemlu itu agar bisa mengetahui dan melihat secara langsung bagaimana diplomasi
itu berjalan, proses perjalanan pembuatan kebijakan dan solusi bagaimana dan
apa saja peran Indonesia dengan
politik luar negerinya di dunia internasional.
Perlu sepengetahan
kalian, kemarin gue melaksanakan Program Magang di Direktorat Asia Selatan dan
Tengah, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia. Kalau menurut gue, magang ini tidak hanya sekedar
menjalankan rutinitas sehari-hari saja di Kementerian Luar Negeri, akan tetapi
juga berusaha untuk menciptakan rasa semangat dan jiwa survivor yang
tinggi, karena juga mengasah diri agar bisa mengatur waktu dan pola hidup
teratur, disiplin dan bertanggung jawab, sebelum terjun di dunia karir nantinya.
Kalau kerja, apalagi dalam bidang kesekretariatan dan administratif sering lah
ya gaes, kita temukan di dalam perkuliahan, apalagi kalau kayak kalian di
Himpunan atau organisasi, itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Tapi kalau
manajemen waktu, dan juga latihan dalam pengembangan kapasitas diri, dalam hal
ini mengasah kemampuan interpersonal skill dan komunikasi dengan para pejabat,
diplomat, bahkan setara Wakil Menteri, gue kira di Kemenlu lah tempatnya. Di
Kemenlu RI lah, gue mendapatkan banyak pengalaman hidup yang sungguh luar
biasa, yang gue kira orang lain belum tentu mendapatkan apa yang gue telah
raih. Maka dari itu tadi gaes, mari terus berbuat baik dan saling berbagi, agar
energi positif yang kita dapatkan terus kita bagikan dan mampu menjadikan kita
pribadi-pribadi yang bermanfaat di masyarakat sekitar kita.
Tahap
Pertama: Meluruskan Niat dan Tujuan
Nah, dalam hal ini,
gue kira kita semua harus mempunyai tujuan dan niat yang suci, jelas dan
terarah. Dalam hal ini, sebelum mengadakan program magang, sebaiknya kita
memperjelas dulu apa tujuan yang akan kita tempuh sebelum mendapatkan segala
hal yang kita laksanakan, bahkan planning sebelum keberangkatan juga harus
dipersiapkan ketika magang, entah naik kereta atau naik pesawat yang luar
Jakarta, atau bahkan naik bus.
Arahkan niat dan
tujuan semuanya Lillahi Ta’ala, demi Tuhan Semesta Alam. Apa yang kita lakukan
adalah bentuk Jihad dalam Tholabul Ilmi. Kalau para Syuhada mereka Jihad di
Medan Perang, kita juga melaksanakan Jihad Pendidikan, yang di mana pendidikan
dan menuntut Ilmu di Universitas, atau bahkan di Kementerian adalah salah satu
hal yang menopang keberhasilan kita di masa mendatang.
Jelaskan dulu
niatnya nih, mau magang di mana. Misalnya, kalau gue mau magang di kementerian
Luar Negeri RI. Kalian mau magang di beberapa kementerian, ada Kementerian Pertahanan,
Kemenkeu, Kemkominfo, Kantor Staff Presiden, Kantor Sekretariat Kabinet dan
lain sebagainya. Bisa juga di beberapa NGO atau Lembaga-lembaga di bawah PBB,
ada UNDP, UNICEF, UNFCC atau bahkan kalau berminat di ICRC juga bisa. Nah,
kalau kalian ada lebh banyak rejeki dan cukup tebal sakunya, silahkan untuk
mengajukan proposal magang di Kantor Perwakilan, dalam hal ini KBRI atau KJRI
yang ada di Luar Negeri. Intinya kalian mau, berusaha semakismal mungkin dan
mengajukan proposal jauh-jauh hari sebelum kegiatan magang dilaksanakan. Misalnya
gue mau magang di KBRI Madrid, gue mau magang di Kantor Staff Presiden, gue mau
magang di PBB, UNICEF, UNFCC, Kemkominfo, Kemenkeu dsb dsb. Silahkan. Kalau
niat kalian semua sudah pada jelas, dan arah serta tujuan lebih jelas pula,
Insha Allah akan ada jalannya.
Gue pun dulu, dari
Mahasiswa Baru di UNIDA Gontor sempat terpikir dan terngiang2 agar bisa magang
di kementerian Luar Negeri RI. Soalnya dulu, Direktorat Jenderal Informasi dan
Diplomasi Publik Kemenlu RI yang dipimpin oleh Bu Dubes Siti Handayani (Sekarang
Dubes di KBRI Roma, if I am not wrong) pernah datang ke kampus, mengadakan MoU
dengan kampus UNIDA Gontor. Alhamdulillah terlaksana. Dan disitulah gue
kemudian berpikir, bisa gak ya magang di kemenlu. Nah, di semester 5,
Alhamdulillah kegiatan anak HI tahunan yang diwadahi dalam bentuk Forum
Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia atau FKMHII, membuat
minat gue tertarik. Gue mendapatkan banyak sekali kenalan dari berbagai kampus
yang ada di Indonesia, hingga komunikasi gak putus hingga hari ini. Ada acara
tahunan yang dibungkus dalam PNMHII, atau Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan
Internasional se-Indonesia, ada juga Pertemuan Sela Nasional Mahasiswa Hubungan
Internasional se-Indonesia, atau PSNMHII. Di sisi lain, karena dibagi-bagi
menjadi korwil di setiaap pulau dan wilayah di Indonesia, UNIDA Gontor berhasil
mencamtukan diri sebagai anggota aktif FKMHII pada tahun 2015 akhir kalau
enggak salah, yang terletak di Korwil 6, yang terdiri dari kampus Universitas
Brawijaya, Universitas Airlangga, UIN Surabaya, UMM Malang, UNEJ Jember, UNRAM
Mataram dan UNUD Udayana Bali.
Tidak hanya itu
sih, gue kira teman2 tidak masalah ikut keorganisasian apapun itu mereknya,
logonya, wadahnya, dan tujuan serta arahnya. Yang penting dapat memaksimalkan
potensi teman2 sekalian dalam menjalin relasi dan meningkatkan kapasitas
sebagai mahasiswa yang doyan akan diskusi, berdebat, melaksanakan kajian dan
lain sebagainya (terus yang penting organisasinya jangan yang melawan nilai
Pancasila dan melawan NKRI hhe, ntar ditangkep) Intinya, perbanyak relasi dan
komunikasi dengan orang yang ada di seluruh Indoensia, bahkan dunia. Sekarang
ada website Kemlu, maksimalkan, ada social media, twitter, FB, Instagram,
gunakan, untuk menjalin kolega seluruh Indonesia dan dunia. Jadi tidak hanya
buat eksis saja ya guys, selfie dan wefie dan lain sebagainya, akan tetapi
menjadi konsumen dan produsen dalam waktu yang bersamaan, dalam hal ini
bagaimana agar kita sebagai generasi milenial atau jaman now (wkwk)
mampu menggunakan berbagai macam platform tersebut untuk mampu menjalin relasi
dan hubungan kemasyarakatan yang positif dan berguna bagi perkembangan diri
kita.
Oh ya, FYI,
beberapa program studi yang recommended untuk magang di kemlu nih, paling
gengsi sih sebenrnya anak Hubungan Internasional, karena pelajaran mereka pasti
sangat berkaitan banget dengan dinamika kerja Kemenlu. Asiik, HI jel. Haha pada
kenyang teori sama studi HI. Makanya magang atau PKL, so bisa diimplementasikan
di lapangan apa saja yang dipelajari. Alhamdulillah ya. Nah tidak hanya anak HI
saja, bisa anak politik, sastra Inggris, Sastra Arab (bisa direktorat Timur
Tengah), Teknik (bisa di direktorat Kerjasama Teknik), Public Relations, Ilmu
Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, dan lain sebagainya. Kalian kalau anak pertanian,
anak pariwisata ya bisa-bisa aja. Silahkan, asalkan passion kalian memang
tertarik di Kemlu. Intinya, bisa dan suka bekerja di bawah tekanan atau underpressure
dan tertarik untuk mengerjaka kesekretariatan dan administrasi, apalagi
houngan kita dengan negara negara lain.
Funding
Nah, masalah
pendanaan, tentunya dalam melaksanakan program magang sangat bersifat mandiri.
Dari beberapa blog yang gue baca juga merekomendasikan agar mencari kosan yang
murah dan standar mahasiswa lah. Klo biasanya magang di kemlu, sudah tentu
menggunakan budget sendiri dalam keseharian kalian. Di sisi lain, kalian juga
bisa aja sih merekomendasikan funding ke kampus kalian kalau memang kampus
berkenan, atau beberapa Lembaga sosial yang ada di sekitar kalian. Tapi keknya
sih agak susah dan rumit, mengingat program magang ini sifatnya mandiri dan mengunakan
dana pribadi.
Saran Kosan,
sebaiknya kalian cari di sekitar Kemlu ada di Jalan Pejambon.. Macam2 juga sih,
tapi rata-rata diatas 1 juta perbulan semua. Kalau kalian mau yang 1 juta itu
biasanya hanya menyediakan kamar mandi di luar dan tempaat jemuran, ada kipas
angina, spring bed, lemari, meja belajar dan untuk satu orang. Kalau kalian 2
orang biasanya menyediakan juga dan bagusnya bisa dibagi rata. Ada yang sejuta
setengah dan menggunkan AC, dan di dalam kamar ada kamar mandinya itu ada juga.
Tergantung kalian aja gas maunya gimana. Kondisikan.
Tahap 2: Pembuatan
Proposal Magang / Permohonan Magang
Nah, dalam hal
pembuatan proposal magang ini, hati-hati gaes. Silahkan untuk mengecek
tanda-tanda baca, titik koma, seru dan lain sebagainya. Usahakan bahasa yang
digunakan juga lebih berkharismatik, (asiik, tuh gimana tu kharismatik, wkwk),
yah maksudnya di sini memperlihatkan tujuan serta arah dan sasaran yang jelas, kenapa
magang itu diperlukan & sangat penting bagi institusi dan diri kalian.
Menggunakan bahasa yang formal, dan bahasa yang mudah dipahami dan tidak
berbelit-belit. Sedikit agak ilmiah yang tidak apa-apa, malah lebih dianjurkan.
Di sisi lain, kalian juga harus menyesuaikan dengan prodi atau jurusan kalian
ya. Apakah sudah ada format yang ditetukan kampus atau jurusan. Soalnya setiap
kampus lagi-lagi berbeda dalam kegiatan akademiknya.
Mengapa sangat penting
penulisan proposal yang baik dan mudah dipahami? Kalian harus pahami gaes,
soalnya yang membaca proposal kalian yaitu Diplomat dan bahkan pernah
mendapatkan tugas sebagai duta besar, konsuler, bahkan pejabat tinggi di negara
lain, dan memegang kepentingan nasional Indonesia di luar negeri, jadi bakalan
sibuk banget dalam menjalankan proses kegiatan mereka sebagai pegawai di
Kemenlu. Mereka sehari-harinya penuh dengan tugas negara, so dalam memeriksa
proposal kalian juga kadang tidak setiap hari, penuh beberapa proposal bahkan
hingga ratusan mahasiswa yang bakalan magang di kemlu juga. Jadi kalian harus
menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh diplomat, kalau perlu
intinya langsung, ga usah berbelit-belit.
Kalau di UNIDA Gontor,
khususnya Program Studi HI dan memang juga baru pertama HI nya, struktur
proposal sebagai berikut; Cover, Pendahuluan, Latar Belakang, Tujuan Kegiatan,
Nama Kegiatan, Waktu Pelaksaan Kegiatan dan Penutup. Bisa disajikan/dilampirkan
juga bentuk magang yang dilaksanakan itu seperti apa. Kalau di UNIDA Gontor, HI
kami magang hanya sebatas melaksanakan progam magang atau kerja dalam kurun
waktu minimal 1 bulan, dalam rangka terjun dan melihat langsung dunia praktisi
dan dunia kerja. Tapi kalau di kampus lain, ada program magang yang
dilaksanakan dalam rangka penelitian dan bahlan ada tema tersediri yang
diberikan oleh pihak prodi/jurusan. Silahkan, koordinasi lagi dengan pihak
prodi :).
Tahap 3: Pengiriman
Proposal/ Permohonan Magang
Tahap pengiriman adalah
salah satu tahap yang juga sangat krusial. Karena kalau tidak segera
dikirimkan, proposal kalian akan ditikung (asiik, nikung rek kayak Rossi aja)
atau didahului oleh ratusan proposal magang lainnya yang sudah siap masuk dalam
Kemenlu. Pengiriman proposal magang bisa dilakukan sebaiknya 5-6 sebelum
pelaksanaan program magang. Pelaksanaan magang yang dilakukan pada bulan
November atau Desember Misalnya, bisa dikirimkan pada bulan Mei atau Juni.
Selain itu, ketika mengirimkan proposal, kalian harus menyertakan alamat tujuan
yang jelas, dan harus melampirkan alamat direktorat yang dituju. Kan gak
mungkin kalian mau magang di kemenlu tau-tau datang gitu kan, ga ada tujuan
yang jelas. Jadi, upaya dalam menyertakan alamat direktorat yang jelas bisa
kalian cari sendiri di Struktur Kementerian Luar Negeri di website kemlu, yaitu
www.kemlu.go.id atau bisa menghubungi kenalan di dalam Kemlu sendiri.
Misalnya gue kemarin, gue mengirimkan seperti ini:
Yth, Direktur Timur
Tengah
Sekretaris Jenderal
Asia Pasifik dan Afrika
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Jalan Taman Pejambon
No.6, Senen, Jakarta
Akan tetapi, karena
Direktorat Timur Tengah mahasiswa magang sudah full hingga bulan Februari-Maret
2018, dan juga beberapa kebijakan dari direktorat sendiri yang mendadak, Pak
Agung selaku Sesditjen Aspasaf memberikaan opsi ke gue untuk magang di
Direktorat Asia Selatan dan Tengah, yang terdiri dari beberapa negara di Asia
Selatan dan Tengah, termasuk Iran, Azerbaijan, Kazakhstan, Tajikistan,
Kyrgiztan, India, Turkeministan, Srilanka, Bangladesh dan lan sebagainya. Dari
sinilah kemudian, pengalaman magang gue mulai berjalan dan trukir satu persatu
(asiik beeet yaaak) selama sebulan penuh dan mendapatkan apresiasi dari
Direktur dan juga beberapa diplomat yang ada di lokasi magang.
Perlu kalian ketahui
guys, bahwa Kemlu itu persis seperti Univrsitas atau Perguruan Tinggi, yang
terdiri dari beberapa Fakultas dan Jurusan. Cuma di Kemlu, Fakultas itu
Direktorat Jenderal, dan Jurusan itu Direktorat. Misalnya Direktorat Jenderal
Amerika dan Eropa, di bawahnya ada Direktorat Amerika Utara dan Selatan,
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, di bawahnya ada Direktorat Asia
Selatan dan Tengah, Direktorat Timur Tengah, dan lain lain. Selain itu ada juga
biro-biro dan beberapa Lembaga internal, seperti Badan Pengkajian dan
Pengembangan Kebijakan dan lain sebagainya. Maka dari itu, lagi lagi pastikan,
mau magang di mana dan tujuan harus jelas dan sesuai dengan minat
saudara-saudara yang budiman :)
Tahap 4: Follow Up
Proposal Magang
Dalam rangka follow up,
kalian harus sering2 menelpon Kementerian Luar Negeri di nomor kantor, dan
memastikan apakah ada tempat kosong atau direktorat yang membutuhkan tenaga
anak magang dalam beberapa waktu ke depan. Yang sopan dan dengan irama/nada
suara yang baik, insha Allah pegawai yang kalian telpon ramah dan memberikan
jawaban yang memuaskan. Tentunya kalian tidak bisa langsung diterima begitu
saja, melainkan kalian akan diberikan kepastian dan waktu tunggu sekitar 2-3
hari. Kalau tidak ada balasan, silahkan follow up lagi di Email Kemlu.
Telpon terus, kirimkan
email dan bersabar, karena Allah bersama orang orang yang bersabar. Insha Allah
nanti akan ada jawaban kalau kita sudah berikhtiar dan menunggu dengan penuh
kesabaran. Tapi intinya, jangan berhenti untuk berusaha dalam memfollow up
proposal magang. Telpon, email dan bersabar.
Tahap 5: Persiapan
Keberangkatan
Kalian bisa menyiapkan
keberangakatan jauh jauh hari. Apabila kalian luar Jabodetabek, berarti harus
membutuhkan persiapan yang lebih, karena kalian merasa seperti merantau dan
melakukan perjalanan jauh. Bisa naik kereta, pesaawat atau kapal. Tergantung
dan sesuai isi dompet hhe. Cus cek traveloka kaaan. Kalau naik kapal dari
Sulawesi atau Kalimantan lebih terasa sih dan ada jiwa rantau nya asiiiik, hhe,
otomatis 3 hari sebelumnya kalian sudah harus berangkat. Kalau dari sumaatera
naik pesawat atau kereta silahkan, asalkan bisa berpacu dengan waktu dan pas,
tidak terlambat untuk masuk kantor keesokan hari sebelum janjain sama Pejabat
yang akan ditemui sebeelum progam magang di Kemlu.
Kalau kalian di
Jabodatebek, nah lagi lagi harus berdamai dengan macet dan dinamika kehidupan
ibukota yang sangat padat dengan segala hiruk pikuknya. Bangun cepat waktu,
sholat Shubuh dulu kalau yang Muslim, dan beranjak ke kantor. Jangan lupa
sarapan. Naik Gojek atau Grab, otomatis download dulu aplikasinya dsb. Ingat,
kalian masuk dalam wilayah Ibukota yang di mana jalan diisi oleh para pejabat
dan pemangku kepentingan yang luar biasa sibuk-sibuknya. Kalau mau naik motor
dan mobil, ya hati-hati saja. Sepetinya kalau di kemlu naik motor aja deh,
kalau mobil sudah penuh soalnya dengan mbil Kepala Direktur, Bu dan Wamenlu dan
para pejabat, hhe. Belum lag kalau macet kan.
Naik motor aja, di Jakarta lebih enak naik motor dan nyalip-nyalip hhe.
Hati-hati tapi ya gaes, Polisi nya ada yang susah diajak berdamai biasanya,
hhe.
Tahap 6: Melaksanakan
Program Magang
Gue kemarin sampai di
Kementerian Luar Negeri pada tanggal 2 Oktober 2017, karena pada tanggal 3
besoknya, gue harus sudah di kemlu dan bertemu dengan Pak Agung, salah satu
Sekretaris Ditjen ASPASAF, atau Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
yang ada di Kemlu. Malamnya, bener gue gak bisa tidur, karena gue tidak tau
harus melakukan apa dan bagaimana bsoknya; Masih ada rasa jet lag juga sih,
karena baru sampai di Jakarta kemarin subuh dan nginap di rumah teman di
Jakarta Selatan dekat UMJ, dan malamnya langsung dapat kosan di Pejambon dan
rapi-rapi. Dari Jak Sel naik KRL tuh ke Jakpus malam malam, belum lagi bawa
koper segede punya jamaah haji punya teman di UNIDA yang baru pulang umroh.
![]() |
Bersama Wakil Mentri Luar Negeri RI Ust. Dr. Abdurrahman Fachir di Kantor Wamenlu Lantai 3 Kemenlu |
Nah, besoknya langsung ke Kemlu tuh, Cuma jalan doang soalnya kan dekat,
lalu ke Kemlu di suruh tunggu sama pak Agung. Sebenarnya yang bantuin gue bisa
magang sih pak Syahrul Murojjab, Diplomat Andalan Kemlu untuk urusan Timur
Tengah dan penerjemahan. Beliau prnah di Kuwait dan pernah juga di Libya. Apalagi
kalau ada tamu dari Tim Teng atau negara2 Arablah, kadang beliau [pak Syahrul]
yang dipanggil istana untuk terjemah. Nah, karena beliau juga alumni Gontor,
akhirnya bisa dimasukkin proposal magangku ke kemlu. Sampai di Kemlu ketemu Pak
Agung dulu, terus diajak ke ruang ASpasaf, tempatnya Pak Desra Percaya. Pak
Desra Diplomat kita yang pernah bertugas di New York dan sekarang sebagai
Direktur Direktorat Asia Pasifik dan Afrika kalau gak salah. Selain itu, diajak
makan juga di warung2 samping kemlu yang dekat markas Kostrad, yang sekarang
sudah berubah menjadi Kantin Diplomasi. Dipusatkan semua sama Ibu Menlu di
dalam kompleks Kemenlu.
![]() |
Bersama rekan2 magang dan Pak Syahrul Murajjab,Alumni Gontor, Diplomat Kemlu dan Penerjemah Kepresidenan dan kini bertugas di KBRI Jeddah, Kingdom of Saudi Arabia |
Selain itu, ketika magang sempat berdiskusi mengenai dinamika politik luar negri Indonesia yang Bebas dan Aktif bersama Wakil Menteri Luar Negeri Bapak Dr. Abdurrachman Muhammad Fachir di Kantor Wamenlu, lantai 3 Gedung Utama Kemenlu. jadi ceritanya itu ada teman yang juga ingin bertemu beliau lalu diperkenankan untuk menemui beliau di kantornya. Alhamdulilah, karena beliau bisa ditemui akhirnya kami, yang trdiri dari Maulana (anak UNIDA), Wildan (Anak UMM), dan juga si Djalal (anak LSPR) bisa berkunjug dan bersilaturrahmi dengan beliau. Kita berbicara mengenai masa depan politik luar negeri Indonesia, peran Indonesia dalam membrikan bantuan untuk korban konflik kmanusiaan di Rohingya, Myanmar, serta intinya, meembicarakan bagaimana agar para lulusan santri mampu dan bisa berkiprah seperti beliau. Perlu sepengetahuan beliau adalah alumni Pondok Modern Gontor dan menyelesaikan studi S1 di IAIN Jakarta dan S2 di Mesir, serta S3 di Unversitas Gajah Mada.
![]() |
Bersama Duta Besar RI untuk Azrbaijan Husnan Bey Fannanie dalam acara Bussines Matching and Bussiness Forum di Tangerang |
Kegiatan Non Prioritas
Selama Magang
Nah, ketika program magang berlangsung, kemarin gue gak hanya sekedar
magang gitu aja gays, akan tetapi mencoba untuk memaksimalkan potensi diri
dengan mengikuti beberapa acara dan agenda nasional maupun internasional yang
memang sangat banyak diadakan di Jekardah. Entah yang ngadakan kampus, instansi
pemerintahan, lembaga tinggi suatu perusahaan ataupun NGO. Periode magang kan
dilaksanakan setiap hari dari Senin dan Jumat. Nah, tntu saja saya mencoba
untuk mencari agenda yang diadakan pada hari SAbtu dan Ahad sebagai pemenuh
agenda di akhir pekan. Daripada di kamar aja dan hanya ikut CFDan, kadang gue
juga boring dan merasa tidak ada kerjaan kalau malam. Mau garap skripsi juga
boring dan gak ada motivasi wkwk. Nah, salah satunya kemarin saya sempat
menjadi pembicara dalam ajang Santri Writer Summit 2018 yang didakan oleh
komunitas santrinulis.com, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2018
oleh Kementerian Agama. Di situ ketemu senior juga Kak Ibrahim Malik. Selain
itu ada juga acara Peace Builders Forum yang diadakan oleh NGO AMAN Network,
yang berdiri sebagai instansi yang mempromosikan Hak Asasi Manusia dan
Emansipasi di Asia Tenggara, juga dalam pembahasan terorisme. Di event ini
ketemulah dengan pak Azyumardi Azra, Pak Wiranto dan aktivis2 kemanusiaan
lainnya. Mantap pokooknya. Sebulan penuh full penuh agenda.
Intinya apa gaes, kalau bagi kalian yang mungkin tinggal di Jabodetabek
mungkin sudah bisa, atau bisa saja langung balik ke kosan dan rumah. Tapi kalau
memang lokasi tempat kalian atau kampus kalian jauh maksimalkan waktu kalian di
Jakarta selama 1-2 bulan mengikuti event2 nasional atau internasional. Di situ
kalian memperluas relasi dan konektivitas antar anak muda, khususnya anak
perkuliahan yang hauas2nya akan pengetahuan dan wawasan. Atau kalau ada rezeki
banyak bisa jalan jalan menelusuri wisata kota Tua dan jalan2 di objek wisata
di wilayah jabodetabek. Intinya siahkan agar waktu kalian tidak kosong dan bisa
berjalan jalan kemana yang kalian kehendaki. Kalau kata orang dulu itu, jalan
jalan aja kemana saja di waktu, maka kalian akan menikmati istirahat di rumah pada
masa tua : D
Penutup
Mungkin itu saja guys yang dapat gue share ke kalian. Kalau mau tanya2
tentang magang atau tentang bagaimana anak muda seharusnya memaksimalkan
potensi diri dan kapasitas, feel free to ask me di DM instagram @akbarrahmadi_
aatau WA gue ke 08212517556 . Ini masih magang lo, belum lagi penelitian
skripsi. Penelitian skripsi gue sama di kemlu juga Cuma di Direktorat Timur
Tengah, karena membahas mengenai perang Saudara di Suriah dn peran Politik Luar
Negeri Indonesia. Seru bet pokoknya.
Selamat Malam. Selamat Magang bagi kalian yang mau magang : )