Kamis, 24 September 2015

Studi Islam dalam Hubungan Internasional

Studi Islam dalam Hubungan Internasional
            Ilmu hubungan internasional salah satu ilmu yang baru dalam konteks ilmu sosial dan ilmu politik. Ilmu hubungan internasional yang selama ini menjadi salah satu jurusan atau program studi favorit di berbagai universitas yang ada di Indonesia bahkan dunia sekalipun, telah menjadikannya sebagai studi yang sangat baru dan sangat diminati dalam dunia akademisi ilmu sosial dan ilmu politik. Meski beberapa pendapat mengatakan bahwa studi hubungan internasional hanya belajar politik antar bangsa, akan tetapi ilmu ini juga mempelajari hal yang lain seperti ekonomi, sejarah, politik, geografi, filsafat, psikologi, sosiologi, antropologi, budaya dan berbagai macam cabang ilmu humaniora lainnya.
            Selanjutnya, apakah ada hubungan internasional dengan studi islam yang selama ini menjadi kekuatan baru dalam segala bidang akademik?, Bagaimanakah studi Islam dalam konsep hubungan internasional?, bagaimana ciri-cirinya?, dan apakah ada konsep atau teori sendiri dalam hubungan hubungan internasional mengenai studi islam ini?.
            Esensinya, Studi Islam dalam hubungan islam sudah dibahas, dan bahkan sudah dipraktekkan sejak zaman Rasulullah SAW. Kepawaian Rasululah SAW dalam mengemban amanat sebagai Rasul dan Nabi penutup bagi nabi-nabi sebelumnya juga membuktikan bahwa dakwah beliau sangat bagus dan sangat mengandung nilai politis yang tinggi. Ini dibuktikan dengan kemampuan beliau dalam mengumpulkan dan “menjinakkan” para petinggi quraisy yang dibungkus dalam perjanjian Hudaibiyyah.  Selain itu, Medina Carter atau Piagam Madinah yang dibahas beberapa tahun setelahnya dan menjaadi salah satu produk kenabian terbaik yang pernah ada.   
            Agama Islam merupakan agama yang rahmatan lil’alamin. Di dalamnya terdapat berbagai macam kisah dan peristiwa yang sudah lampau maupun yang akan datang, peristiwa yang akan terjadi dan bahkan belum terjadi sekalipun. Karena Agama Islam menjadi agama yang telah disempurnakan oleh Allah dan telah mendapat legitimasi yang tinggi oleh umat manusia, maka sebagai umat Nabi Muhammad yang memeluk agama Islam sudah seharusnya menjunjung tinggi ajaran yang mulia ini. Apa yang menjadi landasan umat Muslim sedunia sejak dulu sampai sekarang berupa Al-Qur’an dan Al-hadist juga menjadi landasan utama bagi umat Islam dan untuk merencanakan harmoni kehidupan yang ada di dunia maupun di akhirat. Apa yang ada di Al-Qur’an juga harus menjadi landasan utama dalam studi hubungan internasional. Mungkin sampai saat ini hanya beberapa saja para penstudi HI yang kurang menjadikan Al-Qur’an sebgai pedoman dalam kehidupan bernegara dan berpolitik, baik secara individual maupun secaraa kelompok (kehidupan masyarakat). Akan tetapi, tidak menjadi suatu alasan bahwa Islam tidak bisa menerima ilmu kontemporer ini. Merujuk kepada produk Rasullullah SAW berupa Perjanjian Hudaibiyyah dan Medina Carter tidak kalah akurat pembuktiannya jika kita ingin melihat sejarah perdaban Islam yang lampau. Zaman kenabian saja belum ada teknologi ilmu politik sudah dipraktekkan dan dimplementasikan sedemikian rupa, apalagi zaman sekarang yang dimana peran teknologi lebih dominan daripada yang lain, maka sebagai ilmuwan muslim kita juga mengembangkan ilmu ini, meskipun salah satu cabang dari imu kontemporer.
Nilai-Nilai Islam dalam Studi Hubungan Internasional.
           
Dalam hubungan internasional, banyak sekali nilai-nilai yang dapat diambil dan menjadi sebuah rujukan bagi seorang muslim untuk melaksanakannya dengan landasan islami tentunya. Beberapa konsep dalam studi hubungan internasional yang selama ini berasal dari kajian barat dan budaya yang ada di eropa pada hakikatnya juga terdapat dalam Al-Qur’an, sebagai landasan utama seorang muslim. Beberapa buku literasi memang menyebutkan bahwa hubungan interanasional yang selama ini dipelajari berasal dari barat, karena memang pada hakikatnya ilmu hubungan internasional lahir pasca perang dunia dan menjadi bidang studi tersendiri dalam pergolakan negara-negara yang ada setelah perang dunia. Ini membuktikan bahwa hubungan internasional merupakan produk baru dalam sejarah keilmuan manusia.
            Dalam studi hubungan internasional teori realisme, liberalisme, kedaulatan, dependensi, kepentingan negara dan berbagai macam teori-teori kontemporer juga muncul. Oleh karena itu, Islam hadir sebagai ajaran yang universal dan menghadirkan beberapa teori yang menjadikannnya landasan bagi umat muslim, khususnya mereka mempelajari ilmu ini. Dalam Hubungan Internasional dikenal Karamah Insaniyyah yang menjadi tolak ukur sebuah power atau kekuasaan. Selain itu, konsep kerjasama dan kebebasan dibungkus dalam konsep At-Ta’awun Al-Insaniyyah.
            Dalam  hubungan internasional yang mengedepankan “national interest” atau konsep kepentingan negara dalam Islam dibahas dalam bentuk Ummatan Wahidatan, yang Allah telah menegaskannya dalam Qur’an Surah Al-Baqoroh ayat 312. Beberapa konsep dalam ilmu HI seperti toleransi dan umat beragama dalam Islam dinamakan At-Tasamuh. Sedangkan paham pragmatism dikomparatifkan dengan konsep Fadlilah atau konsep kemuliaan diri. Konsep ‘Adalah juga atau konsep Keadilan juga menjadi patokan dalam studi Hubungan Internasional. Sebenarnya masih banyak dalil-dalil dalam Qur’an yang menjadi sumber dalam hubungan internasional yang sudah dibahas dan termaktub dalam Al-Qur’an.    
            Demikian dijelaskan secara singkat studi Islam dalam Hubungan Internasional. Apa yang ada dalam studi Hubungan Internasioal selama ini juga tidak lepas dari para pemikir muslim. Akan tetapi peran pemikir muslim baru beberapa saja dan tidak banyak. Oleh karena itu diharapkan kepada kader-kader bangsa yang selama ini menuntut ilmu hubungan internasional apalagi yang megkaji khusus maslah islam dan perspekifnya di Barat, begitu pula dengan para sarjana HI dari negeri ini yang melanjutkan studinya di luar negeri pun harus berkecimpung dalam hubungan internasional, serta menanamkan nilai-nilai keislaman dalam islam.

---o0o---

Pengalaman Magang di Kementerian Luar Negeri

1.1 Foto ketika mengawal pelaksanaan acara Focus Group Discussion dengan Kemenlu mengenai Prospek Perdamaian di Afghanistan. Tangerang, ...